VIVAnews - Hampir semua wanita usia produktif pernah mengalami terlambat datang bulan. Mereka yang telah berhubungan intim bisa saja menganggapnya sebagai tanda awal kehamilan. Tapi, bagaimana dengan mereka yang belum berhubungan intim?
Terlambat datang bulan bukan hanya menandai kehamilan. Masalah siklus menstruasi itu juga menandai berbagai peristiwa yang dialami tubuh. Simak sejumlah faktor yang dapat memicu kasus terlambat datang bulan berikut ini.
1. Stres
Beban pikiran sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh, termasuk periode menstruasi. Kondisi pikiran yang tidak stabil dapat menurunkan produksi
Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), hormon yang menghambat terjadinya ovulasi atau menstruasi. Dalam kondisi stres berkepanjangan, sebaiknya hubungi dokter atau bidan untuk membantu.
2. PenyakitSakit tiba-tiba, sakit ringan, bahkan sakit berat juga bisa membuat menstruasi tertunda. Tak perlu khawatir, kondisi ini cukup wajar.
3. Rutinitas berubahPerubahan rutinitas dalam hidup bisa berpengaruh pada kondisi fisik. Misalnya, mereka yang harus berganti shift kerja dari pagi menjadi malam.
4. Ganti pengobatan
Mungkin Anda sedang mencoba menjalani terapi pengobatan baru seperti pil KB. Cara mengontrol kehamilan semacam ini seringkali mempengaruhi proses ovulasi. Hal ini biasa terjadi hingga tubuh menyesuaikan dengan pola baru.
5. Gemuk Kelebihan berat badan berpengaruh pada sistem hormonal di tubuh. Badan kasus tertentu bahkan bisa menghentikan menstruasi. Lakukan diet atau pengaturan berat badan untuk membuat siklus menstruasi normal.
6. Kekuarangan berat badanTak hanya kegemukan, kekurangan berat badan juga tak baik sistem hormonal tubuh. Gangguan hormonal yang disebut amenorrhea ini bisa diatasi dengan melakukan program penambahan berat badan. Masalah ini biasa terjadi pada wanita supersibuk dan atlet.
7. Salah hitungan
Mayoritas wanita memiliki siklus menstruasi 28 hari. Namun, faktor lingkungan seringkali membuat siklus menstruasi bisa berubah dengan kisaran 22 sampai 36 hari.
Siklus dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari terakhir sebelum menstruasi di bulan berikutnya. Jadi pastikan hitungan Anda.
8. Peri-menopause
Kasus ini biasa terjadi pada masa transisi memasuki masa menopause. Tak hanya terlambat datang bulan, pada masa ini wanita juga sering mengalami menstruasi yang sedikit tak wajar.
Bisa jadi darah yang keluar sangat sedikit, atau bahkan terlalu banyak dibarengi siklus yang sangat tak beraturan. Tapi tenang, semua ini normal.
9. Menopause
Pada masa ini bukan saja terlambat datang bulan, tapi selamanya tak akan mengalami menstruasi lagi. Wanita tak lagi subur atau mengalami ovulasi ketika masuk masa menopause. Menopause bisa terjadi secara alamiah karena faktor usia, tapi bisa juga akibat penyakit atau terapi medis seperti kemoterapi.
Terlambat datang bulan bukan hanya menandai kehamilan. Masalah siklus menstruasi itu juga menandai berbagai peristiwa yang dialami tubuh. Simak sejumlah faktor yang dapat memicu kasus terlambat datang bulan berikut ini.
1. Stres
Beban pikiran sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh, termasuk periode menstruasi. Kondisi pikiran yang tidak stabil dapat menurunkan produksi
Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), hormon yang menghambat terjadinya ovulasi atau menstruasi. Dalam kondisi stres berkepanjangan, sebaiknya hubungi dokter atau bidan untuk membantu.
2. PenyakitSakit tiba-tiba, sakit ringan, bahkan sakit berat juga bisa membuat menstruasi tertunda. Tak perlu khawatir, kondisi ini cukup wajar.
3. Rutinitas berubahPerubahan rutinitas dalam hidup bisa berpengaruh pada kondisi fisik. Misalnya, mereka yang harus berganti shift kerja dari pagi menjadi malam.
4. Ganti pengobatan
Mungkin Anda sedang mencoba menjalani terapi pengobatan baru seperti pil KB. Cara mengontrol kehamilan semacam ini seringkali mempengaruhi proses ovulasi. Hal ini biasa terjadi hingga tubuh menyesuaikan dengan pola baru.
5. Gemuk Kelebihan berat badan berpengaruh pada sistem hormonal di tubuh. Badan kasus tertentu bahkan bisa menghentikan menstruasi. Lakukan diet atau pengaturan berat badan untuk membuat siklus menstruasi normal.
6. Kekuarangan berat badanTak hanya kegemukan, kekurangan berat badan juga tak baik sistem hormonal tubuh. Gangguan hormonal yang disebut amenorrhea ini bisa diatasi dengan melakukan program penambahan berat badan. Masalah ini biasa terjadi pada wanita supersibuk dan atlet.
7. Salah hitungan
Mayoritas wanita memiliki siklus menstruasi 28 hari. Namun, faktor lingkungan seringkali membuat siklus menstruasi bisa berubah dengan kisaran 22 sampai 36 hari.
Siklus dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari terakhir sebelum menstruasi di bulan berikutnya. Jadi pastikan hitungan Anda.
8. Peri-menopause
Kasus ini biasa terjadi pada masa transisi memasuki masa menopause. Tak hanya terlambat datang bulan, pada masa ini wanita juga sering mengalami menstruasi yang sedikit tak wajar.
Bisa jadi darah yang keluar sangat sedikit, atau bahkan terlalu banyak dibarengi siklus yang sangat tak beraturan. Tapi tenang, semua ini normal.
9. Menopause
Pada masa ini bukan saja terlambat datang bulan, tapi selamanya tak akan mengalami menstruasi lagi. Wanita tak lagi subur atau mengalami ovulasi ketika masuk masa menopause. Menopause bisa terjadi secara alamiah karena faktor usia, tapi bisa juga akibat penyakit atau terapi medis seperti kemoterapi.
sumber : http://alam-hadi.blogspot.com/2011/08/telat-datang-bulan-hamil-atau.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar