(Foto: thinkstock)
Jakarta,
Ketika suhu badan anak meningkat, orangtua sering panik lalu buru-buru
membawanya ke dokter atau memberinya obat penurun panas. Padahal demam
tidak selalu butuh obat, adakalanya peningkatan suhu tubuh bisa
diturunkan secara alami.
Demam atau peningkatan suhu tubuh
merupakan isyarat bahwa tubuh sedang melakukan perlawanan terhadap
infeksi yang menyerang.Karena itu, kondisi ini sering dikatakan sebagai
gejala dari penyakit lain yang sesungguhnya terutama yang dipicu oleh infeksi bakteri.
Penelitian
terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics mengatakan, demam
setinggi apapun tidak akan merusak saraf. Kebanyakan hanya memicu
keluarnya keringat dalam jumlah banyak yang justru mempercepat
kesembuhan penyakit yang sesungguhnya.
Janice
Sullivan, MD dari University of Louisville yang melakukan penelitian
itu mengatakan, bakteri atau virus juga lebih sulit berkembang biak
ketika suhu tubuh sedang tinggi. Suhu tinggi meningkatkan aktivitas
sistem kekebalan tubuh di kelenjar limpa.
Sullivan mengatakan,
satu-satunya alasan untuk memberikan obat turun panas adalah untuk
mengurangi rasa gelisan dan tidak nyaman pada anak. Penyakitnya sendiri
lebih cocok diobati dengan antibiotik, meski kadang-kadang fungsi obat
ini masih bisa digantikan oleh sistem kekebalan tubuh.
Untuk menurunkan panas anak secara alami adalah:
- Mengompres anak dengan air biasa bukan es atau alkohol karena perbedaan suhu bisa membuat anak kejang. Lakukan kompres di dahi, ketiak dan selangkangan.
- Berikan anak minum cairan yang banyak.
- Pakaikan anak pakaian yang tipis agar tidak menghambat keluarnya panas.
Orangtua hanya boleh panik dan segera membawa anaknya ke dokter jika kondisinya sebagai berikut, seperti dikutip dari MensHealth.com, Rabu (9/3/2011).
- Suhu tubuhnya melampaui 38 derajat celcius untuk anak usia 3-6 bulan
- Suhu tubuhnya melampaui 39 derajat celcius untuk anak usia di atas 6 bulan
- Demam tidak turun selama 96 jam atau 4 hari.
Jika hendak memberinya obat turun panas sendiri, pastikan dosisnya
sesuai dengan usia dan berat badan si anak atau jika tidak yakin
tanyakan pada dokter atau apoteker terdekat. Penelitian Sullivan
menunjukkan, sebagian orangtua memberikan obat dengan dosis yang tidak
sesuai.
Penelitian ini juga mengatakan bahwa yang perlu
dikhawatirkan sebenarnya adalah gejala lain yang menyertai demam.
Keluhan-keluhan seperti sakit kepala berat, dehidrasi, ruam kulit dan
sesak napas justru lebih mengindikasikan adanya gangguan serius sehingga
perlu diperiksakan ke dokter.
sumber ; http://www.detikhealth.com/read/2011/03/09/104807/1587595/764/anak-demam-tidak-selalu-butuh-obat?ld991107763
Tidak ada komentar:
Posting Komentar